Menyadari Kesalahan Diri
Sendiri
dakwah.com-jejakkasus.info,- Segala
sesuatu yang ada di dunia ini tidak ada satupun yang bisa luput dari pengawasan
Allah SWT, begitu juga dengan diri kita, Allah lah yang senantiasa menatap dan
melihat apa yang kita lakukan didunia ini, dan Allah pun telah mengutus dua
sosok malaikat yang kehadirannya tidak kita ketahui yang selalu setia
mengabdikan dirinya untuk menjalan setiap perintah Allah SWT untuk mencatat
segala amal baik dan buruk yang kita kerjakan.
Maka disadari atau tidak kita
ini adalah insan yang tidak akan pernah bisa luput dari kesalahan sekecil
apapun, baik itu kesalahan yang sengaja kita lakukan ataupun kesalahan yang
tidak kita sadari kehadirannya didalam kehidupan kita. Kesalahan yang kita pun
lakukan bervariasi baik itu kesalahan kita terhadap diri sendiri, teman,
saudara, orang tua, bahkan kesalahan kita kepada Allah SWT. Islam mengajarkan
dengan begitu indahnya manakala kita melakukan suatu kesalahan dan kita
menyadari akan kesalahan yang kita lakukan teserbut, maka sudah seharusnya kita
mengintrospeksi dan menghisab diri kita sendiri dan bertaubat agar tidak
melakukan kesalahan yang sama.
Menyadari kesalahan yang kita perbuat tentu bukanlah hal
yang mudah dilakukan manakala kita tidak menyeratakan elemen hati yang bersih
dari segala prasangka dan keburukan yang ada dan akhirnya ketika kita tahu
bahwa kesalahan yang kita lakukan sudah teramat fatal dan kronis barulah muncul
penyesalan yang teramat sangat. Memang begitulah penyesalan, selalu hadir
belakangan. Tetapi ada juga mereka yang ketika melakukan suatu kesalahan
kemudian dengan berani mau mengakui kesalahan yang dilakukan dengan tulus ,dan
berjanji menjadi insan yang lebih baik lagi dan tidak akan melakukan kesalahan
yang sama dikemudian hari.
Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anak Adam pasti ada
salahnya dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah yang banyak
bertaubat.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Lantas apa yang bisa menyebabkan seseorang berani untuk
menyadari kesalahan dirinya sendiri:
1. Ketika seseorang mendapatkan cobaan dan ujian.
Cobaan dan Ujian yang datang menghadang adalah cara Allah
SWT dalam menyadarkan agar hamba-Nya bisa kembali kejalan yang benar. Biasanya
seseorang akan benar benar kembali mengingat Allah dan menyadari kesalahan yang
dilakukan manakala ia sedang benar benar berada diunjung tanduk, dimana tidak
ada lagi orang yang mampu menolongnya melaikan hanya Allah SWT yang punya kuasa
untuk menolongnya dengan cara yang tidak disangka sangka.
Maka sudah sepatutnya
diri kita menjadikan cobaan dan ujian yang Allah berikan sebagai sarana
sekaligus undangan khusus agar kita senantiasa berada dalam jalan yang diridhoi
oleh Allah SWT.
“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam
surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya
orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan
Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah:
214)”.
2. Ketika seseorang mendapatkan hidayah
Hidayah bisa datang dari mana saja layaknya cobaan dan
ujian yang Allah berikan kepada setiap hamba-Nya. Karena sungguh Allah lah Yang
Maha Kuasa memberikan hidayah kepada setiap hambaNya yang telah Ia pilih.
Hidayah bukanlah sesuatu yang sekedar dinanti, tetapi ia akan benar benar bisa
kita dapatkan manakala kita memiliki kesadaran diri untuk mencarinya, yaitu ketika
kita sedang membaca Al-Qur’an ataupun melihat kejadian kejadian yang membuat
kita mampu untuk menyadari kesalahan yang kita lakukan. Karena sungguh Allah
lah Yang Maha membolak balikan hati kita.
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada
orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang
dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima
petunjuk.” (Al-Qashash: 56).
3. Ketika ada orang yang setia memberikan nasehat.
Kehadiran orang orang shaleh didalam kehidupan kita
merupakan bagian yang penting, setidaknya dengan kita sering berkumpul dengan
orang orang shaleh akan membuat kita semakin giat untuk melakukan amal shaleh
pula. Nasehat-nasehat yang indah dan menyejukkan hati yang berasal dari al-quran
dan hadist yang disampaikan dengan cara yang indah akan lebih mudah untuk kita
serap dan masuk kedalam hati kita dan membuka hati kita untuk sadar akan setiap
perbuatan yang kita lakukan selama ini.
Maka mulai saat ini, janganlah malu untuk menyadari akan
kesalahan yang kita perbuat, memohon maaf kepada sesiapa saja yang pernah
tersakiti oleh diri kita, dan juga memohon ampunan agar senantiasa diberikan
pintu Taubat oleh Allah SWT.
Jangan sampai kita masuk kedalam lubang kesalahan
yang sama, cukup sudah kesalahan yang telah pernah hinggap diepisode kehidupan
kita menjadi sebuah pelajaran yang berharga dimasa yang kini kita jalani.
Teruslah mengajak diri dan hati untuk selalu menghisab setiap perbuatan yang
dilakukan, karena bisa jadi banyak kesalahan yang tidak kita sadari yang
berdampak buruk pada diri kita.
Wallahualam Bissawab: Selamat menjalankan Ibadah- semoga
Amal Ibadah- di terima ALLAH SWT. Dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 2013 / 1434 Hijriyah- Kami (PRIA
SAKTI PRESIDEN JEJAK KASUS), mewakili segenap Anggota Jejak Kasus Radar Bangsa Baik di Jawa timur-Jatim- Jabar- Maupun luar Pulau, Mohon maaf atas segala kesalahan- juga dari Kekhilafan.
Alamat Redaksi Jejak Kasus Pusat- Jalan
raya Kemantren 82- Terusan- Gedeg- Mojokerto-Jawa timur. Kontak:
0821-4152-3999. Website: www.jejakkasus.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar